ROAD TEST: BMW i3S, Masih Bergantung Infrastruktur Charging Station? (1/2)

BMW i3S
JAKARTA, Carvaganza.com - Sulit rasanya mengingat kapan terakhir, saya mengkhayal tentang hadirnya mobil listrik. Era di mana berkendara, tak lagi perlu berpikir untuk mampir ke pom bensin. Masa di mana tak perlu lagi pusing memikirkan banyaknya komponen yang harus diganti tiap beberapa bulan. Waktu ketika semua konsep yang kita kenal umum saat memelihara mobil, tak lagi digunakan.

Nyatanya masa yang saya khayalkan itu sudah tiba. BMW jadi merek pertama di Indonesia* yang menjual mobil listrik pada konsumen. (Ket: *Anggota GAIKINDO). Peluncuran BMW i3S, adalah pengejawantahan angan saya. Mimpi di mana sebuah mobil, tak lagi memerlukan bensin untuk dibakar. Visi yang kita bayangkan, untuk menggerakkan kendaraan dengan energi listrik yang terbarukan.

Kalau Anda masih asing dengan namanya, wajar. Sebab nomenklatur ini (i-Series) memang punya model yang paling sedikit di portfolio BMW. Bahkan, pabrikan Bavaria awalnya mendeskripsikan sebagai sub-brand yang memang punya tujuan khusus. Menyajikan konsep kendaraan ramah lingkungan yang siap menjaga keberlangsungan transportasi di kota besar.

Sejak perkenalannya hingga sekarang, baru ada dua model; i3 dan i8. Plug In Hybrid (PHEV), i8 adalah yang pertama dijual di Indonesia. Dan tahun lalu, i3S sebagai model full elektrik, dirilis di pameran otomotif Tanah Air. Konsumen elit di ajang GIIAS 2019 ditawarkan harga Rp 1,299 miliar (off the road). Tentu bukan angka yang mengagetkan bagi fanatis merek Bavarian. Dan ini, cerita kami, saat mengendarai BMW I3S dalam keseharian.

Mengisi 'Bensin' di Rumah

Oke, Anda mungkin berhak menanyakan bahkan menuntut kesiapan infrastruktur pengisian mobil listrik dari pemerintah. Faktanya, angka Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) memang belum sebanyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang menjual bensin. Tapi, jangan biarkan tuntutan itu mengganjal niat Anda untuk mengurangi polusi di jalanan dengan memakai kendaraan listrik. Toh, bisa mengisi daya di rumah Anda sendiri.

Konsep mengisi 'bahan bakar' di rumah inilah, keasyikkan yang hanya bisa Anda dapatkan saat memiliki mobil listrik seperti BMW i3S. Tak perlu lagi mengandalkan SPBU untuk mendapatkan bahan bakar agar tunggangan bisa terus bergerak. Listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengalir di rumah Anda, bisa dimanfaatkan untuk memenuhi tangki elektrik alias baterai i3S.

Saat Anda membeli i3S, ada tiga alat yang disiapkan BMW Indonesia secara gratis untuk mempermudah proses pengecasan baterainya. Pertama adalah Wall Box. Peranti berbasis listrik AC 240v ini akan dipasang pada rumah, kantor atau bangunan manapun yang Anda pilih sebagai lokasi pengisian permanen.

Jangan repot memikirkan bagaimana memasang, membobok dinding atau menaikkan daya. BMW akan menyusun langkah-langkahnya bersama PLN untuk instalasi. Konsumen tak dikenakan biaya untuk proses ini, alias gratis. Sebelum transaksi pembelian, tim akan datang ke rumah untuk survey. Langkah ini akan menentukan di mana pemasangan Wall Box, berapa daya yang perlu diajukan ke PLN, hingga posisi termudah agar Anda nyaman melakukan pengisian energi. Begitu semua siap, mobil baru diantar ke rumah. Dari data BMW, jika Anda mengubah listrik rumah ke daya 11.000 kWh, hanya butuh 4,3 jam untuk mengisi penuh dari kondisi baterai kosong.

Alat kedua adalah travel charger (mode 2) dengan kabel sepanjang 2,5 meter. Peranti ini juga Anda dapatkan gratis untuk membuat i3S dapat diisi di mana saja, selama ada colokan AC yang bisa didekati oleh mobil. Misalnya di rest area SPBU, restoran, mini market, atau kantor. Peranti ketiga adalah kabel charger Mode 3. Kabel ini mirip dengan soket Mode 2, hanya saja kedua ujungnya sama dengan kepala charger yang menyolok ke mobil. Fungsinya untuk dikoneksikan ke fasilitas pengisian listrik umum.

Jika Anda mengisi dengan travel charger atau Mode 3, durasi pengisian bisa lebih lama ketimbang Wall Box. Soalnya sistem pada mobil akan menyesuaikan asupan daya pada energi yang tersedia dari sumber. Bahkan, sekadar sumber listrik 1.100 watt pun sanggup disedot olehnya.

Yang asyik, memanfaatkan EVCU (Electric Vehicle Charging Unit) milik PLN. EVCU ini bisa Anda temukan di beberapa lokasi di Jakarta, Tanggerang, Bandung, bahkan Semarang. Peranti paling canggih, kami temukan di PLN Disjaya 1, Gambir, Jakarta Pusat. EVCU 150 kW punya soket DC Rapid Charging CCS2 yang bisa dimanfaatkan untuk mengecas i3S hingga 65 kW.

Kami mencoba EVCU ini. Dengan kapasitas baterai mobil tes kami yang hanya 42,2 kW, tak sampai 45 menit, ia bisa terisi penuh dari kondisi kosong. Saat penggunaan sehari-hari selama pengujian, kami mengisi selalu di sana, toh hanya butuh waktu 15-20 menit untuk mengisinya dari 40 persen ke penuh.

Tentunya kami sempat memanfaatkan travel charger Mode 2 yang disiapkan dalam mobil tes. Alat ini bekerja dengan baik, ketika digunakan pada listrik rumah 2.200 VA. Pun ketika kami menjajal untuk mengisinya di gedung parkir Stadion Utama Gelora Bung Karno. Sistem pada mobil dengan sigap mengatur lamanya pengecasan tergantung pada daya yang tersedia pada sumber listrik.

Salah satu keunggulan BMW i3S, adalah penjadwalan pengisian baterai. Sepeti diketahui, PLN punya program diskon tarif dasar listrik (TDL) mulai jam 10 malam hingga 4 pagi sebesar 30 persen. Dengan penjadwalan charge, Anda bisa memastikan mobil hanya menyedot listrik pada jam tersebut, meskipun charger dicolok sejak jam 8 malam hingga 5 pagi.

Lupakan Efisiensi, Pahami Nilai Ekonomis

Tingkat efisiensi, tentu jadi temuan paling menarik dalam pengujian kami. Jika biasanya kami hanya menghitung berapa liter bahan bakar yang dihabiskan, kini parameter berubah. Kami berupaya mencari biaya yang perlu dikeluarkan untuk membayar energinya.

Mengetahui berapa nilai ekonomisnya selama penggunaan, ternyata prosesi yang cukup berbeda dengan menggunakan mobil konvensional. Multi information display akan menampilkan satuan kWH dengan perbandingan jarak sebagai pengganti liter.

BMW i3S punya baterai lithium ion sebesar 42,2 kW. Nah, dari pengujian kami, selama pengendaraan dalam kota dengan range +/- 100 km dalam kecepatan 20 kpj, efisiensinya 'cukup buruk.' 6,9 km adalah jarak yang bisa ditempuh untuk setiap kWH baterainya.

Artinya, jika kami berkendara konstan hingga baterai habis, hanya 291 km yang bisa ditempuh oleh BMW i3S. Terkesan pendek? Tapi tunggu, ini adalah pengujian di dalam kota. Jarak itu masih jauh dari kebutuhan harian rata-rata pemobil di Jakarta. Kalau Anda tinggal di Kota sekitar Jakarta saja, setiap harinya Anda hanya menempuh maksimal 60-100 km.

Kamipun, butuh waktu dua hari untuk mencapai titik 100 km agar mendapat nilai efisiensi yang baik. Artinya, dua hari sekali untuk mengecas pun masih timing yang cukup cermat. Dan pada titik butuh pengisian, baterai masih punya 40-60 persen kapasitas. Kesimpulannya, dengan potensi yang dimiliki, BMW i3S bisa diandalkan untuk mobilitas perkotaan tanpa perlu menunggu hadirnya infrastruktur pengisian sebanyak SPBU.

Lantas, di mana nilai ekonomisnya? Inilah simulasi yang bisa membuat pemilik mobil bensin garuk-garuk kepala. Kalau di mobil konvensional, Anda membutuhkan biaya hampir Rp 400 ribu untuk memenuhi tangki bensin 40-45 liter, dari kondisi kosong. Tak demikian di i3S.

Satu kWH listrik saat ini dihargai PLN hanya Rp 1.467,28. Hemat kami, untuk memenuhi satu 'tangki' BMW i3S hingga penuh, hanya butuh Rp 61 ribuan! Cuan! Lalu bayangkan, bermodal mengisi 'bahan bakar' listrik seharga Rp 61 ribuan, Anda bisa pulang pergi Jakarta-Bandung-Jakarta tanpa perlu mengisi! (perhitungan prediktif dengan klaim BMW 325 km).

IVAN HERMAWAN

Featured Articles

Read All

Artikel yang mungkin menarik untuk Anda

Mobil Pilihan

  • Upcoming

Updates

Artikel lainnya

New cars

Artikel lainnya

Drives

Artikel lainnya

Review

Artikel lainnya

Video

Artikel lainnya

Hot Topics

Artikel lainnya

Interview

Artikel lainnya

Modification

Artikel lainnya

Features

Artikel lainnya

Community

Artikel lainnya

Gear Up

Artikel lainnya

Artikel Mobil dari Oto

  • Berita
  • Artikel Feature
  • Advisory Stories
  • Road Test

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature